IKATAN
PELAJAR DAN MAHASISWA PANIAI (IPMAPAN) SE- JAWA
Sekretariat
: Yamewa Paniai - Jakarta, Contak Person :-
No : -
Perihal :
Surat Pengaduan
Lampiran : Foto satu
lembar
Kepada
Yth:
Komnas HAM
Di
Jakarta
Kasus
Penembakan Terhadap Warga Sipil Di Kabupaten Paniai
Kronologis
I. Awal pembantaian penembakan terhadap
warga sipil. Hari Minggu 07 Desember pukul 22.00 malam waktu Paniai di sebuah
posko natal terjadi penikaman dan penembakan terhadap seorang anak berumur 12
tahun. Keberadaan posko di pinggir jalan raya Enarotali – Madi tepatnya di
bukit Togokotu Kampung Ipakiyee, Distrik Paniai Timur.
Pada
saat itu, di posko natal dijaga oleh tiga orang anak laki-laki berumur 12 tahun.
Tidak lama kemudian sebuah mobil patroli milik Arvita 753 dari arah Enarotali
menuju Madi tanpa menyalahkan lampu. Sejak itu, mereka menegur sebagai tanda
peringatan. Kata mereka, "Woee, kalau jalan malam itu harus nyalahkan
lampu". Anggota TNI 753
yang sedang berpatroli tak menerima ungkapan tersebut, mereka menuruni mobil
dan mengejek dengan kata – kata sara yaitu disini tidak ada “Tuhan Yesus dan Bunda Maria”, bahkan
seorang anak dipukuli dengan popor senjata mengakibatkan anak itu jatu
pingsan sedangkan dua orang rekannya
melarikan dari posko natal.
II. Hari Senin 8 Desember 2014, Pihak
keluarga korban tidak menerima kejadian penganiayaan tersebut. Kemudian warga
Ipakiyee hendak melakukan aksi damai ke
kantor Polres Madi Paniai. Dalam perjalanan mereka dihadang oleh aparat
keamanan Polri dan Brimob, kemudian pihak keluarga korban memutuskan aksi damai
dilakukan di depan kantor Polsek dan Koramil di Enarotali. Awalnya keluarga
korban mulai berkumpul di lapangan Karel Gobay sambil waita/yel-yel untuk
meminta agar aparat segera bertanggungjawab atas kasus pemukulan terhadap anak
dibawah umur.
Tidak tegah - tegah " dari kantor Polsek dan kantor Koramil :
Tidak tegah - tegah " dari kantor Polsek dan kantor Koramil :
Aparat gabungan TNI dan Polri langsung
mengambil tindakan repreisif dengan melakukan tembakan secara brutal ke arah
pelajar yang hendak pergi ke sekolah.
Setelah itu, TNI dan POLRI melakukan penembakan ke arah warga yang sedang berkumpul di lokasi Lapangan Karel Gobay
Seharusnya
pihak Polri dan TNI harus terlebih dahulu mengambil langkah-langkah yang bijak
berupa negosiasi bukan asal main tembak. Dalam insiden itu 5 orang siswa telah
ditembak mati dan 17 lainnya luka kritis
di rawat di RSUD Paniai.
Berikut Identitas
korban sebagai berikut:
Para pelajar yang tewas
tertembak adalah:
- Simon Degei berusia 18 tahun. Ia sekolah di SMA Negeri 1 Paniai Timur dan saat ini berada di Kelas III. Ia ditembak mati di tempat kejadian dan saat ini masih dijejer bersama mayat lainnya di lapangan sepak bola Karel Gobay.
- Otianus Gobai. Ia berusia 18 tahun. Otianus siswa SMA Negeri 1 Paniai Timur, Kelas III, mengenakan baju sekolah, Osis. Ia ditembak mati di tempat.
- Alfius Youw berusia 17 tahun. Ia juga adalah siswa SMA Negeri 1 Paniai Timur, Kelas III. Tampak di foto, dia mengenakan baju olahraga biru. Sama dengan tiga lainnya, ia ditembak mati di tempat.
- Yulian Yeimo berusia 17 tahun. Ia belajar di SMA Negeri 1 Paniai Timur. Saat ini berada di kelas I. Ia meninggal di RSUD Paniai.
- Abia Gobay berumur 17 tahun. Ia juga siswa SMA Negeri 1 Paniai Timur. Seperti 3 rekan lainnya, ia berada di Kelas III. Abia ditemukan tewas ditembak di Kampung Kogekotu, sebelah lapangan terbang, sekitar 400 meter dari Kantor Polsek Enarotali. Mayat Abia Gobay telah dibawa pergi ke rumah oleh keluarga.
b.
Luka berat (kena timah panas)
Berikut nama-nama
mereka:
- Oni Yeimo (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Yulian Mote (25 tahun, PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Oktovianus Gobay (Siswa SMP Kelas I) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Noak Gobai (Mahasiswa di STIKIP Semester V) dirawat di RSUD Paniai.
- Bernadus Magai Yogi (Siswa SD kelas IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Akulian Degey (Siswa SMP kelas 1) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Agusta Degey (28 tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD.
- Andarias Dogopia (Pemuda) dirawat di RSUD Paniai di Madi
- Abernadus Bunai (Siswa SD kelas IV) dirawat di RSUD Paniai di Madi
- Neles Gobay (PNS) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Jerry Gobay (Siswa SD kelas V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Marice Yogi (52 tahun, Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Oktovianus Gobay (Siswa SD kelas V) dirawat di RSUD Paniai di Madi.
- Yulian Tobai (Satpam RSUD) dirawat di RSUD Paniai di Madi, kritis.
- Yuliana Edoway (Ibu Rumah Tangga) dirawat di RSUD Paniai di Madi
- Jermias Kayame (48 tahun, Kepala Kampung Awabutu) dirawat di RSUD.
- Selpi Dogopia (34 tahun).
Tuju
belas ( 17 ) pasien korban penembahkan diatas telah di rawat di RSUD Madi - Paniai. Dokter Yosua yang juga adalah kepala ruang IGD
RSUD Paniai didampingi dr. Hendra Salmen Menda selaku Dokter Umum membenarkan ada luka bekas
tembakan peluru senjata.
Dengan
ini, kami yang tegabung dalam pelajar dan mahasiswa/i Paniai se- Jawa mengajukan pengaduan di
KOMNAS HAM Jakarta untuk :
SSegera
Investigasi dan memeriksa komandan Timsus 753 Enarotali, Kapolres, Danpos
Brimob secara independent, untuk memastikan anggotanya yang terlibat dalam kejadian penembakan ini
dan memproses secara hukum dan terbuka pelaku penembakan ini dan dihukum
seberat-beratnya.
Jakarta, 9 Desember 2014