Tellah terlihat di pasar Ibu kota Enarotali Panai, para
nelayang lokal menjual lobster yang sebut udang. Lobster tersebut mereka menjual hasil
budidaya atau para nelayang mengambil sendiri di danau Paniai. Nyatanya mereka memburuh menangkap udang
tersebut.
Apa itu Lobster . Loster
air tawar adalah sala – satu genus yang termasuk dalam kelompok udang
(Crustacea) air yang secara alami memiliki ukuran tubuh relatif besar dan
memiliki daur siklus hidup hanya di lingungan air tawar.
Berdasarkan penyebaran di
dunia ini ada 3 famili lobster air tawar, yakni famili Astacidae,Cambaridae dan
Parastacidae. Lobster air tawar Astacidae dan Cambarigdae tersebar di belahan
dunia utara, sedangkan Parastacidae menyebar di dunia bagian selatan, Seperti
Australia , Papua,Selandia Baru, dan Papua Nugini.
Telaah di teliti oleh para
ilmuan dan kajian ilmiah diketahui bahwa habitat alam lobster air tawar adalah
danau rawa, dan kali yang berlokasi di daerah pegunungan. Disamping itu
diketahui pula lobster air tawar bersifat endemik karena terdapat spesifikasi pada spesies
lobster air yang di temukan di habitat alam tertentu.
Habitat alami secara
umum,habitat asli lobster air tawar adalah danau, rawa,atau sungai air tawar yang hanya terletak di
kawasan perairan Papua, Papua Nugini dan negara – negara bagian Australia. Habitat berupa danau, rawa atau sungai yang
biasa di tempati dalam melaksanakan siklus hidup lobster air tawar adalah
habitat yang memiliki ciri – ciri khusus, seperti tepi relatif dangkal di
lengkapi dasar yang terdiri dari campuran lumpur, pasir dan bantuan. Disamping
itu, habitat alam yang selalu di tempati lobster air tawar juga harus di
lengkapi tumbuhan air atau tumbuhan darat yang memiliki akar atau batang
terendam air dan daunnya berada diatas permukaan air.
Berkaitan dengan kondisi
lingkungan habitat alami, beberapa spesies lobster air tawar hidup dengan suhu
air minimum 8o C. Meskipun demikian, banyak spesies lobster air
tawar yang hidup lingkungan dengan suhu air 26O C – 30o C
seperti di daerah di dataran rendah.
Menurut beberapa jurnal penelitian terdahulu pada tahun 194an,
pengukuran kualitas air yang telah di lakukan menunjukan bahwa di daerah –
daerah yang telah ditempati populasi lobster air tawar di Papua seperti Danau Paniai, Danau Tigi dan sungai Ayamoro
di Kabuapten Wamena dll.
Dalam dunia bisnis dua
cara telaah di kembangkan dalam dunia pertanian secara umum. Kedua cara
yakni alami ngambil dari alam dan
budidaya. Alami berburu mengambil sendiri
yakni menangkap di danau.
Budidaya adalah memperbanyak jenis
spesies campur tangan dengan manusia. Keduanya ini sumber ekonomi . Tetapi
secara alami berburu berbahaya bagi
generasi berikutnya.
Udang konsumsi di jua di
danau Paniai adalah secara alami cara penangkapannya. Sesuai hasil survai di lapangan masyarakat
nelayang lokal menjual spesies udang konsumsi, yakni lobster air tawar maupun
cabit merah atau redclaw (Chrerax qudricarinatus).
Lobster air tawar cabit merah (redclaw) merupakan sala – satu spesies
endemik dari kelompok undang masih hidup di alam danau Paniai.
Secara khusus, ciri – ciri
morfologi lobster air tawar capit merah adalah warnah tubuhnya hijau kemerahan
dan dengan warna dasar bagian atas capit berupa garis merah tajam, terutama
pada induk jantang telah berumur lebih dari tuju 7 bulan. Selain itu duri –
duri kecil yang terletak diatas seluruh permukaan capit yang duri berwarnah putih
diatas permukaan setiap segmen capit, telur berwarna kuning kemerahan, dan
memiliki masa pengeraman telur 32 – 35 hari dengan suhu air 20 – 220
C. Spesies ini masih ada di alam danau Paniai.
Menurut cerita bapak
kandung pada tahun 1950- 1970an
danau Paniai termasuk danau produksi
udang lebih besar. Sekitar 5 macam
udang ada di danau Paniai.Menjelaskan
nama – nama lokal, lobster (udang)nya. Membenarkan
cerita ini dalam beberapa hari terahkir mendapatkan data jurnal ilmiah tentang habitat lobster perna ada di danau Paniai di bawah ini :
Jurnal penelitian (Holthuis, 1949) bahwa danau Paniai sumber habitat lobster terbesar di dunia .
Penyebaran udang di danau Paniai dan nama
lokasinya.
No
|
Jenis
|
Nama Lokal
|
Lokasi
|
1
|
C.palildus
(Holthuis,1949)
|
Obawo
|
Danau
Paniai
|
2
|
C.
Murido,(Holthuis,1949)
|
Murido
|
Danau
Paniai
|
3
|
C.
Longipes (Holthuis,1949)
|
Dede
|
Danau
Paniai
|
4
|
C.
Bosmae (Holthuis,1949)
|
Bopa
|
Danau
Paniai
|
5
|
C.
Paniaicus,Holthuis 1949)
|
Juri
|
Danau
Paniai
|
6
|
C.
Monthicola (Holthuis 1950)
|
Udi
|
Danau
Panaia
|
Sumber : Sabar, 1975).
Apakah ke enam macam
lobster ini masih hidup didanau Paniai.
Realitasnya hanya ada nama spesiesnya saja. Satu jenis spesies saja
masih hidup secara alami sekarang di
nikmati oleh masyarakat lokalnya. Kabupaten Paniai telah lama terbentuk dalam bingkai Indonesia yang berkedudukan
pemerintahan daerah tingkat II dalam Provinsi tetapi tidak menyelamtkan 5
spesies lobster ini.
Akankah satu jenis spesies
yang masih ada ini juga ikut punah. Pemerintahan Paniai bagian dinas pertanian
mohon di selamatkan keunikan alam Paniaii ini.
Sayang , .........sayang ........ kalian hanya
meninggalkan nama spesies saja.
Sumber : Referensi
Jurnal Ilmiah :Habitat Lobster keunikan Danau Paniai.